Konstruksi Kolam Renang
Category : Uncategorized
Teknik Pengecoran Kolam Renang
Pertama, sebelum pengecoran kolam yaitu pemasangan bekesting.
Pemasangan bekisting pada pinggir kolam yang menempel pada tanah
menggunakan batu bata atau batako. Memasang batu bata atau batako
seperti pembuatan dinding rumah. Bertujuan agar dinding kolam tidak
roboh atau longsor.
Kedua, plester pada bagian lantai kolam. Untuk bagian lantai
kolam plester menggunakan adukan pasir dengan semen. Jumlah pasir dan
semen disesuaikan atau sesuai dengan yang diinginkan. Plesteran pada
lantai kolam usahakan rata.
Ketiga, pemasangan besi. Setelah bekisting yang menempel pada
tanah selesai dan lantai sudah diplester yaitu pemasangan besi. Besi
yang dipasang pada lantai dan dinding harus tersambung. Jadi besi
ditekuk menyerupai bentuk huruf U. Ini bertujuan untuk menghindari
retakan dan kebocoran pada kolam renang. Untuk ukuran besi disesuaikan
dengan luas penampang kolam.
Keempat, pemasang bekisting menggunakan papan atau triplek pada
bagian dalamnya . Bekisting pada pinggir kolam dengan menggunkan papan
atau triplek. Pemasangan papan atau triplek sesuai bentuk kolam renang.
Bekisting ini harus tegak jika miring kontruksi kolam kurang kuat.
Agar bekisting tidak roboh dan dapat menahan pengecoran gunakan kayu
atau bambu untuk menahannya. Pemasang kayu atau bambu harus kuat dan
banyak terutama pada bagian lekukan kolam. Bertujuan agar pengecoran
sesuai dengan bentuk yang dinginkan.
Kelima, pemasangan pipa. Setelah bekisting selesai yaitu
pemasangan pipa atau pemipaan kolam. Pipa yang perlu dipasang yaitu pipa
untuk vacuum, pipa maindrain dan pipa untuk inlet. Ukuran setiap
pipanya berbeda-beda.
Untuk pipa vacuum disesuaikan dengan ukuran vacuum agar dapat dipasang
selang vacuum yaitu 2”. Pipa vacuum ini nantinya akan disambung dengan
flock shock dari ukuran 2” ke 1,5”. Pipa maindrain dan inlet ukurannya
1,5”.
Proses Pengecoran Kolam Renang
Keenam, pengecoran lantai kolam. Jika kelima langkah diatas sudah
dijalankan penegecoran kolam dapat dilaksanakan. Sebaiknya pengecoran
dilakukan pada lantai kolam terlebih dahulu. Untuk pengecoran lantai
sebaiknya adukan jangan terlalu encer. Kemudian cor dituangkan pada
lantai kolam langsung diratakan sebelum kering. Supaya saat kering
lantai kolam dalam keadaan rata.
Ketujuh, pengecoran dinding kolam. Lakukan pengecoran dinding
secara perlahan supaya merata dan dapat terisi penuh sampai bawah.
Sebaiknya pengecoran pada dinding kolam jangan pada satu titik jika
bekisting tidak kuat maka akan roboh. Selain itu juga untuk lebih cepat
meratakannya.
Kedelapan, pelepasan bekisting. Sebelum melepas bekisting
pastikan terlebih dahulu bahwa pengecoran telah kering. Jika cor belum
kering dan bekisting sudah lepas cor banyak yang lepas bahkan roboh.
Kesembilan, grouting atau pengisian bagian beton yang kosong.
Setelah bekisting dilepas pada bagian cor yang kosong diisi dengan
adukan semen dan pasir. Grouting ini bertujuan agar beton rapat, padat
dan tanpa ada celah.
Kesepuluh, test rendam beton. Jika semua bagian bagian yang
kosong sudah digrouting dan sudah kering maka dilakukan test rendam
beton. Test rendam beton bertujuan memastikan dan mengoptimalkan dalam
memberikan garansi kebocoran pada kolam renang untuk jangka waktu lama.
Demikian
tentang teknik pengecoran kolam renang semoga dapat membantu untuk
bagaiamana pengecoran kolam. Pengecoran kolam harus benar supaya kolam
renang kuat dan tahan lama. Jika pengecoran tidak benar dapat terjadi
kebocoran dan mengalami kerusakan pada bagian dinding dan lantai. Semoga
bermanfaat.